KPU Provinsi NTB terus berinovasi mendorong partisipasi masyarakat untuk memberikan hak pilihnya pada pemilihan kepala dareah (pilkada) serentak pada 27 November 2024. Partisipasi masyarakat dinilai penting untuk memperkuat legitimasi proses demokrasi yang akan menghasilkan pemimpin untuk masyarakat NTB lima tahun ke depan.
Anggota KPU Provinsi NTB, Agus Hilman mengatakan bahwa peningkatan partisipasi pemilih menjadi hal yang sangat penting untuk diwujudkan. Dalam Pilkada serentak 2024, KPU NTB menargetkan tingkat partisipasi pemilih mencapai di atas 80 persen. Partisipasi tersebut bisa dicapai dengan berkaca dari pemilihan sebelumnya.
“Harapan kami tingkat partisipasi masyarakat di Pilkada ini bisa lebih tinggi dari pemilu kemarin. Target kami bisa diatas 80 persen, dan untuk mencapai target tersebut kami terus berupa melakukan sosialisasi pentingnya masyarakat memberikan hak suaranya,” ujar Hilman pada Minggu, 13 Oktober 2024.
Diketahui dari jumlah DPT Pilkada NTB 2024 sebesar 3.964. 325 orang. Mampir 60 persennya adalah pemilih muda, yakin dari kalangan generasi milenial dan generasi Z. Pemilih milenial berjumlah 1.418.381 orang atau sekitar 35,78 persen. Sedang pemilih generasi Z berjumlah 961.419 atau 24,25 persen.
Besarnya jumlah kelompok pemilih muda tersebut kemudian menjadi target KPU NTB jadi pendongkrak partisipasi. Dengan tingkat melekan politik generasi muda tersebut, Hilman berkeyakinan kuat bahwa tingkat partisipasi pemilih milenial dan Gen-Z tersebut akan cukup tinggi.
“Saya sih meyakini beberapa hal terutama, khususnya pemilih milenial dan generasi zilenial (genZ). Sebab pertumbuhan mereka sangat signifikan bahkan menjadi pemilih mayoritas di NTB hari ini yakni 60 persen dari pemilih yang ada,” ujar Hilman.
Hilman menyatakan bahwa terdapat bermacam cara dilakukan dalam meningkatkan partisipasi pemilih. Upaya yang dibuat yakni dengan melihat tipologi dari generasi milenial dan genZ. Sehingga instrument itulah yang digunakan untuk sosialisasi dalam rangka meningkatkan partisipasi pemilih.
KPU dalam hal ini gencar berselancar di media sosial (medsos) dalam menginformasikan pilkada serentak 2024 termasuk bersinergi dengan insan pers dalam menyampaikan kabar tentang bijak memilih dan gunakan hak pilih.
“Partisipasi pemilih tidak hanya datang ke TPS dan gol endingnya memang itu. Tapi salah satu cara kita yakni dengan melibatkan mereka selaku penyelenggara. Nah kami sudah merekrut sebanyak 58.835 orang KPPS yang kebanyakan berasal dari generasi milenial dan genZ,” ucapnya.
Kelompok-kelompok ini lanjutnya, secara otomatis nantinya akan datang ke TPS. Selain sebagai penyelenggara kelompok ini juga akan memberikan sosialisasi termasuk melakukan pendekatan kepada kelompok-kelompok generasinya serta kelompok genX dan baby boomers dan sebagainya.
KPU juga melaksanakan pendidikan pemilih kepada 375 orang generasi milenial dan genZ di 15 desa se-NTB. Khususnya desa-desa yang partisipasinya rendah, rawan konplik, rawan pelanggaran dan rawan bencana.
“Karena rawan bencana, rawan konplik pasti juga berdampak terhadap partisipasi, sehingga mereka kita didik berbasis desa yang tugasnya untuk meningkatkan partisipasi di desa masing-masing,” pungkasnya.