Para aparat keamanan yang terdiri dari personel gabungan, baik dari pihak TNI maupun Polri memiliki komitmen yang sangat kuat untuk bisa menumpas kelompok separatis dan teroris (KST) di Papua demi terus menjamin adanya keamanan dan ketertiban serta situasi yang kondusif di Bumi Cenderawasih.
Aksi teror bersenjata yang masih saja dan terus dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) atau juga disebut kelompok sipil bersenjata (KSB) dan disebut juga dengan kelompok separatis dan teroris (KST) di Papua hingga kini masih terjadi sehingga memang menjadi perhatian bagi semua pihak, khususnya para aparat keamanan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).
Sejatinya, berbagai upaya sebenarnya telah ditempuh, baik upaya melalui pendekatan secara teritorial maupun pengejaran, bahkan seluruhnya telah dilakukan secara terukur, yakni target utamanya adalah dilakukan pada para pimpinan kelompok tersebut yang memang sudah menjadi target atau masuk ke dalam daftar pencarian orang (DPO).
Terkait dengan seluruh upaya pengamanan tersebut, Panglima TNI, Laksamana TNI Yudo Margono menegaskan bahwa memang sudah menjadi tugas dari seluruh jajaran TNI untuk terus menjalin kerja sama dengan Polri agar selalu memberikan rasa aman kepada seluruh masyarakat sehingga bila terjadi sebuah gangguan keamanan, utamanya jika gangguan tersebut dilakukan oleh KST di Papua, maka harus sesegera mungkin ditindak dengan tegas namun tetap terukur.
Dalam upayanya melakukan tindakan yang tegas namun terukur itu, pihaknya bersama dengan para komandan di seluruh wilayah di Papua bahkan sudah melakukan pertemuan dan juga evaluasi, agar nantinya benar-benar segala proses penanganan terkait masalah keamanan bisa dilakukan secara cepat dan tepat.
Tentu bahwa upaya konsolidasi dan juga evaluasi tersebut menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan agar saat melakukan penindakan, sama sekali tidak ada masyarakat yang terkena dampaknya. Lebih lanjut, Laksamana TNI Yudo Margono juga mengaku bahwa selain melakukan pengejaran terhadap KST di Papua, pihaknya juga masih terus melakukan berbagai macam program teritorial yang bertujuan untuk terus membantu masyarakat. Menurutnya, masih banyak masyarakat di Papua yang harus dibantu melalui berbagai macam program teritorial tersebut, termasuk juga dalam hal ketahanan pangan.
Sementara itu, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) asal Papua, Yan Mandenas meminta supaya Panglima TNI itu bersama dengan seluruh pemangku kepentingan bisa sesegera mungkin mengambil langkah yang strategis dan jauh lebih efektif lagi serta lebih efisien lantaran aksi teror yang dilakukan oleh KST semakin hari menjadi semakin intens.
Langkah-langkah yang strategis, efektif dan efisien tersebut menurut Yan Mandenas memang sebuah hal yang perlu diambil serta disesuaikan dengan wilayah Papua karena permasalahan yang dimiliki oleh masing-masing daerah bisa saja berbeda. Di Papua sendiri, terdapat daerah yang sedang bergejolak, terdapat pula daerah yang aman, dan ada pula daerah yang diduga akan disusupi serta daerah tersebutlah yang memang harus untuk diambil langkah strategis mengatasinya.
Anggota DPR RI asal Papua yang juga merupakan Politikus Partai Gerindra itu menegaskan bahwa memang harus ada kolaborasi dalam mengatasi segala konflik yang terjadi di Bumi Cenderawasih karena sama sekali tidak bisa secara sepenuhnya langsung diserahkan kepada pihak TNI dan Polri. Maka menurutnya dengan adanya kerja sama, dia berharap supaya Papua bisa berangsur kembali aman dan kondusif karena berbagai gejolak dapat diatasi.
Di sisi lain, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengakui bahwa adanya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang dilakukan oleh KST di Papua masih kerap terjadi sehingga mampu berdampak pada pembangunan yang sedang dilaksanakan di daerah tersebut. Hal itu dikarenakan kelompok separatis dan teroris tersebut tidak saja menyerang warga sipil dan aparat keamanan, namun mereka juga melakukan pembakaran terhadap alat berat yang digunakan.
Padahal, sebenarnya pembangunan yang gencar dilaksanakan oleh Pemerintah RI di seluruh Indonesia termasuk hingga ke pelosok Papua sendiri sejatinya bertujuan untuk terus meningkatkan ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, TNI dan Polri akan terus memastikan bahwa semua pembangunan yang direncanakan bisa berjalan dengan baik, agar kesejahteraan masyarakat setempat bisa meningkat.
Karena gangguan kamtibmas yang terjadi itu, menurut Kapolri memang menyebabkan proses pembangunan menjadi terhambat sehingga ke depan akan segera diambil banyak langkah penindakan dalam rangka untuk melakukan penegakan hukum secara tegas namun tetap terukur.
Demi terus menciptakan agar kondisi di seluruh Papua bisa aman serta tertib dan kondusif, seluruh aparat keamanan yang terdiri dari personel gabungan TNI dan Polri memiliki komitmen sangat kuat untuk bisa menumpas Kelompok Separatis dan Teroris (KST) di Papua. Hal tersebut dikarenakan gangguan kamtibmas yang mereka lakukan juga berkaitan dengan terganggunya proses pembangunan yang direncanakan Oleh Pemerintah RI.