Diaspora Indonesia yang tinggal di Kanada ikut memeriahkan
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang digelar di Bali beberapa waktu lalu.
Hal ini dengan cara melakukan rangkaian acara donasi amal di Bali dan beberapa
kota di Indonesia.
Disebutkan acara dimulai dari penggalangan donasi
di berbagai kota di Amerika, yaitu di Vancouver, Toronto, dan Los Angeles.
Selain untuk ikut memeriahkan G20, acara ini juga dalam rangka memperingati 10
tahun gerakan diaspora Indonesia.
Disebutkan dana yang diberikan sebesar Rp 70 juta dari total
dana yang terkumpul sebesar Rp 314 juta. Tunggul mengatakan diaspora Indonesia
di Kanada siap menjadi orang tua asuh untuk pendidikan anak-anak di yayasan
tersebut.
Acara amal ini turut dihadiri oleh perwakilan dari Kabaggassus Mabes Polri Kombes Hendra Wirawan, anggota DPR RI komisi 1 Christina Aryani, dan Kepala Dinas Sosial Kota Denpasar I Gusti Ayu Laksmi Saraswati. Setelah Bali, rangkaian acara penyaluran donasi dari diaspora Indonesia di Kanada akan dilanjutkan ke Kota Banyumas, Kota Bogor, dan Tangerang.
Sementara itu, Anggota Komisi 1 DPR Christina menilai pemilihan yayasan di Bali ini tepat. Sebab menurutnya yayasan tersebut mempunyai kepedulian khusus pada ibu dan anak terlantar dan korban kekerasan seksual.
"Karena (yayasan) ini sebagai salah satu fasilitas pemulihan juga ya, jadi anak-anak yang mungkin tadinya sudah putus asa, mereka kehilangan harapan, tapi mendapat uluran seperti ini, mereka juga kembali diberdayakan, rasa percaya diri bisa kembali tumbuh, untuk memulai melanjutkan kehidupannya,".