KOTA BIMA, TAROAINFO.com - Walikota Bima H. Muhammad Lutfi, Lounching sebuah Gerakan penyelamatan Hutan dan Gunung. Rabu 19 Januari 2022.
Sebuah upaya dan ikhtiar nyata dalam mengembalikan fungsi hutan dan gunung di Kota Bima yang rusak berpuluh-puluh tahun lamanya.
Langkah nyata Walikota HML itu dikemas dalam sebuah kegiatan dengan tema sentral "Gerakan Pekan Penanaman dan Reboisasi Wilayah Kota Bima".
"Hari ini kita memulainya di Areal Perhutanan Sosial so Hambua Nanga/Embung Kolo yang akan dilanjutkan pada titik lokasi lainnya di Kota Bima" ungkap Walikota HML.
Ikhtiar nyata dan riil ini adalah bagian yang tak terpisahkan dengan janji Politik Walikota HML di Pilkada 2018 lalu soal penanganan banjir dari hulu ke hilir.
"Penanganan banjir tidak bisa hanya sekedar buat talud, dam dan embung saja, melainkan ada upaya nyata dari hulu ke hilir inilah yang saya sebut one sistym one integrated itu" ungkap Walikota HML saat di Wawancara Media Online Taroainfo.com.
Gerakan penanaman dan reboisasi hutan dan gunung Kota Bima tentu menjadi sebuah langkah terintegrasi dalam hal menanggulangi bencana banjir bandang yang kerap terjadi tiap musim hujan di Kota Bima.
Walikota HML menjelaskan bahwa kawasan hutan dan gunung di Kota Bima berpuluhan tahun rusak sehingga sulit lagi berperan sebagai penyangga ketika hujan turun.
"Penyangga turunnya air hujan, sumber energi dan jasa lingkungan lainnya termasuk penghasil oksigen, rekreasi dan konservasi keanekaragaman hayati adalah apabila hutan dan gunung kita kembalikan fungsinya" ujar Walikota HML.
Harapan besar Walikota HML dengan terselenggaranya Pekan penanaman dan Reboisasi Hutan dan Gunung Kota Bima dapat menggugah hati kita, peduli pada lingkungan untuk selalu menjaga, mengembalikan dan melestarikan fungsi hutan dan gunung-gunung yang telah hancur berpuluh-puluh tahun untuk kenyamanan kita bersama dan anak cucu kita nantinya.
"Ini adalah cara terbaik yang Kita lakukan dalam mengatasi bencana banjir yang sudah menjadi momok meresahkan kita semua di Kota Bima setiap musim hujan tiba" ujar Walikota HML.
Menurut Walikota HML bahwa Pekan Reboisasi Hutan Kota Bima selaras dengan program Pemerintah Pusat bahwa penanganan wilayah kritis harus dilakukan secara komprehensif dengan prinsip keterpaduan pekerjaan penanaman, sipil teknis, dan teknik pembibitan, serta mengaktifkan semua unsur atau elemen dan partisipasi masyarakat.
"Penanganan wilayah kritis harus menghasilkan perubahan, membangun kesempatan kerja dan mengatasi kemiskinan selain mengatasi permasalahan lingkungan" jelasnya.
Untuk di ketahui publik bahwa Pemerintah Kota Bima melalui Dinas Pertanian Menyediakan atau mengadakan Bibit Pohon sebanyak 73.000.
"Bibit itu termasuk tanaman kemiri yang dapat memberikan manfaat secara finansial nantinya kepada masyarakat pengelola, sehingga harapannya dapat menjadi alternatif bagi masyarakat dalam meningkatkan pendapatan sekaligus mengatasi permasalahan lingkungan atau fungsi kawasan tadi dapat pulih serta kembali sebagaimana mestinya" demikian ungkap Walikota HML.
Atas terlaksananya Pekan Penanaman dan Reboisasi Hutan dan Gunung Kota Bima, Walikota HML sampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh jajaran Pemerintah, Unsur TNI-POLRI, Unsur pendidikan, para pelaku usaha, lembaga swadaya masyarakat serta seluruh lapisan masyarakat atas komitmen dan kerjasama yang baik dalam upaya peningkatan kualitas lingkungan hidup dan kesejahteraan masyarakat.
*TAROA-IR*